Kamis, 27 Maret 2014

CARA MELINDUNGI DIRI DARI NARKOBA



           SEBAGAI orang tua, Andalah garis pertahanan pertama dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. Sayang sekali, tidak semua orang tua memahami betapa pentingnya peranan ini. ”Ayah saya selalu sibuk,” kenang Ireneu, seorang pria remaja asal Brasil. ”Ia hanya sedikit bercakap-cakap dengan saya. Kami tidak pernah menerima nasihat apa pun mengenai narkoba.”

           Kontras dengan yang di atas, perhatikan apa yang dikenang oleh remaja asal Brasil lainnya, Alecxandros, ”Sewaktu ada program-program TV mengenai para pecandu narkoba, Ayah memanggil saya dan adik-adik saya ke dalam ruangan untuk menyaksikan tayangan itu. Ia memperlihatkan kepada kami kondisi pecandu yang mengerikan karena mereka menyalahgunakan narkoba. Kadang-kadang, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk menanyai kami jikalau kami pernah melihat remaja lain di sekolah yang terlibat narkoba. Begitulah caranya ia memperingatkan kami mengenai risiko penyalahgunaan narkoba.” ”Ayah saya mengingatkan kami mengenai risiko-risikonya”—Alecxandros

          Sudahkah Anda mendiskusikan risiko-risiko narkoba bersama anak-anak Anda? Untuk melakukan hal itu, Anda mungkin perlu menyuluh diri Anda sendiri mengenai risiko narkoba. Para orang tua Kristen dapat membantu anak-anak mereka untuk sadar bahwa menggunakan obat terlarang merusak mereka secara rohani. Alkitab mendesak kita untuk menjaga tubuh kita bersih dari semua pencemaran, jasmani maupun rohani. (2 Korintus 7:1) Pelajaran Alkitab yang teratur bersama anak-anak dapat menjadi bantuan yang ampuh untuk melindungi mereka.*

                                                 ”Sahabat Kepercayaan”

      Dan juga, penting agar Anda membentuk hubungan kepercayaan dengan anak-anak Anda. Yehuwa adalah ”sahabat kepercayaan” bagi anak-anak-Nya di bumi. (Yeremia 3:4) Apakah Anda sahabat kepercayaan bagi anak Anda? Apakah Anda benar-benar mendengarkan anak Anda? Apakah anak Anda merasa leluasa mengungkapkan problem kepada Anda? Apakah Anda lebih mudah menyalahkan daripada memuji? Luangkanlah waktu untuk mengenal anak Anda. Apakah anak Anda memiliki teman-teman? Siapa saja mereka? Bagaimanapun juga, Alkitab memperingatkan, ”Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang berguna.” (1 Korintus 15:33) Jangan merasa takut untuk menetapkan batasan-batasan yang ketat atau untuk memberikan disiplin yang pengasih. Alkitab mengatakan, ”Deralah putramu dan ia akan mendatangkan ketenangan bagimu dan memberikan banyak kesenangan kepada jiwamu.”—Amsal 29:17.

                 Awasilah pergaulan anak Anda Selain itu, jangan anggap enteng bahaya-bahaya yang dihadapi anak Anda. Beberapa orang tua mungkin merasa puas dengan penalaran bahwa karena anak-anak mereka berasal dari keluarga terpandang, mereka pasti bukan tipe anak yang terlibat narkoba. Tetapi, Dr. José Henrique Silveira menjelaskan, ”Penyalur obat bius senang menjalin persahabatan dengan anak-anak dari orang yang berpengaruh karena hal itu adalah bisnis yang menguntungkan baginya.” Ya, jika remaja yang terpandang dapat dipikat ke dalam pemakaian narkoba, orang muda lainnya kemungkinan besar akan mengikuti. Jadi, hendaklah realistis. Cari tahulah beberapa tanda awal keterlibatan narkoba.

                   Sebagai contoh, apakah anak Anda tiba-tiba suka menyendiri, tertekan, bersikap bermusuhan, atau sulit diatur? Apakah ia entah bagaimana menarik diri dari teman-teman lama atau dari anggota keluarga? Kalau begitu, Anda boleh punya alasan untuk khawatir. Sungguh disesalkan, sekalipun ada upaya yang patut dipuji di pihak orang tua, beberapa orang muda masih menyerah kepada tekanan dan keinginan untuk mencoba narkoba. Apa yang seharusnya Anda lakukan jika hal ini terjadi pada anak Anda? Apabila Seorang Remaja Memakai Narkoba ”Pada waktu orang tua saya mengetahuinya,” kata Ireneu, ”adik laki-laki saya telah memakai narkoba selama beberapa bulan. Karena mereka tidak pernah menyangka bahwa salah seorang anak mereka suatu hari bisa menjadi pecandu narkoba, reaksi pertama mereka adalah panik. Awalnya, yang terpikir oleh ayah saya hanyalah menggunakan kekerasan untuk menghukum adik saya.

                 ” Pada saat mendapati bahwa seorang anak memakai narkoba, reaksi pertama orang tua kemungkinan besar ialah kemarahan, frustrasi, dan perasaan gagal. Akan tetapi, dokumen informasi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan AS menyarankan, ”Jangan panik! Dan, jangan menyalahkan diri Anda. Hal yang penting sekarang ini ialah tetap tenang [dan] cari tahu apa yang sedang terjadi. . . . Pemakaian narkoba adalah kebiasaan yang dapat dicegah. Kecanduan narkoba adalah penyakit yang dapat diobati.” Ya, hendaklah baik hati dan teguh sehingga situasinya tidak menjadi lebih buruk. Menjadi marah secara berlebihan atau frustrasi bisa merintangi pemulihan anak Anda.

           Dan juga, Anda ingin membantu anak Anda bertumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab yang bisa menggunakan daya nalarnya sendiri. Oleh karena itu, luangkanlah waktu yang dibutuhkan untuk bertukar pikiran secara jujur dengan sang remaja guna membantunya melihat manfaat terbebas dari narkoba. Cobalah menimba apa yang ada di hati anak yang sulit diatur, dan hendaklah rela untuk mendengarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar