Kamis, 27 Maret 2014

CARA EFEKTIF MEMBERANTAS NARKOBA BAGI KALANGAN REMAJA

     

          Hampir setiap hari kita mendengar atau membaca berita penangkapan Narkoba. Baik media lokal, maupun nasional. Dan hampir setiap hari pula pemakai, pecandu, pengedar dan bandar Narkoba tertangkap. Tapi apakah pemakai dan pengedar ataupun bandar Narkoba berkurang atau jera. Menurut saya tidak. Malah lebih banyak lagi. Beraneka sanksi juga telah dijatuhkan bagi pengguna, pemakai, pengedar narkoba. Ada rehablitasi, hukum kurungan bertahun-tahun, bahkan hukuman mati. Namun tidak jua membuat jera para pelaku dan pemasok barang haram ini.

     Berbagai cara juga telah dilakukan negara untuk menghabisi para penyuka narkoba ini. Lewat iklan layanan, membentuk satuan khusus BNN sampai ormas serta penyuluhan-penyuluhan diberikan kepada masyarakat dengan pesan bahwa Narkoba itu sangat berbahaya. Namun lagi-lagi zat kimia itu tidak minggat dari manusia. Malah semakin menjadi-jadi saja, dilihat dari bandar-bandar besar yang berhasil ditangkap oleh penegak hukum. Alasan Menggunakan Narkoba. Menurut saya, alasan orang untuk mencoba Narkoba ini hanyalah simple yaitu ‘eksistensi diri’. Eksistensi diri yang saya maksud adalah hanya ‘pergaulan’ alias gaul. Tidak lebih.

     Kenapa demikian? Sebab, image yang tercipta dari para pengguna narkoba ini adalah modren, gaool dan tajir. Remaja biasanya selalu ingin di cap sebagai anak gaul. Untuk mencapai keinginan tersebut dia akan melakukan apa saja, mulai dari nongkrong-nongkrong, bawa kendaraan (orang tua), sampai menggunakan Narkoba. Bagi generasi muda menggunakan narkoba biar dia dibilang keren, gagah-gagahan dan ingin mengikuti gaya anak muda yang lagi ngetrend. alasanya : Biasanya pemula sehabis ‘make’ selalu ingin diketahui teman-temannya, termasuk teman wanita. Pemake pemula akan berusaha secara tak langsung memberitahukan kepada khalayak bahwa dia adalah pemake (baru saja habis make). Makanya jangan heran didalam kelas, saat kuliah atau di tempat umum, menemukan mata remaja bengkak atau merah (kalau yang dikonsumsinya ganja). jika dia berhasil membuat teman-temannya tahu bahwa dia pemake, maka yang bersangkutan akan bahagia. Dan bulan-bulan berikutnya, setelah mengenal ganja prilakunya akan mulai berobah.

          Yang biasanya disaat ‘tinggi’ dia tampil di muka umum, perlahan mulai hilang. Sebab, menurutnya lingkungan dia sudah mengetahui bahwa dia adalah pemake, jadi tidak ada gunanya lagi setelah make tampil didepan orang ramai. Setelah akrab dengan Ganja, remaja atau generasi muda mulai mencoba-coba hal yang lebih tinggi> bisa-bisa sabu-sabu bisa juga Putawa. Bagi kalangan usia sekolah menengah sabu sangat mahal, kecuali anak orang kaya. Akan tetapi, bagi kalangan mahasiswa cukup terjangkau. Bagi yang terjangkau pemake tadi mulai melirik sabu-sabu. Itupun jika ada yang mengenalkan atau salah satu dari pemake ini kenal dengan penjual sabu.

           Biasanya pemake ini sebelum mencoba akan bertanya dulu bagaimana cara menghisap sabu, efeck dan nikmatnya. Teman mereka yang telah mencoba akan menceritakan dampak dari sabu-sabu ini. Setelah mengerti baru pemake yang dulunya hanya Ganja akan mencoba. Jadi, menurut saya pengguna kalangan remaja ini mengenal narkoba secara bertahap dulu. Sangat jarang pengguna narkoba kalangan remaja ujug-ujug langsung memake Putaw atau Heroin. Umumnya selalu diawali dari yang paling murah. Bagi yang mapan (kaya) mungkin diawali dari sabu-sabu atau inex. Tapi dasarnya tetap sama dari ajakan teman atau sebatas coba-coba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar